Senin, 09 April 2012

Sabtu, 06 Februari 2010

Kisah Motivasi Garam Dan Telaga

Di sebuah dusun yang sunyi , tenang dan damai, ada seorang kakek bijak mendiami dusun tersebut, tak ada yang menemani sang kakek tinggal, ia hanya hidup sebatang kara, namun ia tetap men syukuri kehidupannya , maka tak heran beberapa peduduk dusun itu menjuluki si kakek itu dengan julukan si kakek bijak, karean petuahnya banyak mengandung arti bagaimana harus bersikap dan berprilaku dalam kehidupan ini.


Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda dusun yang sedang dirundung banyak masalah, langkahnya gontai, raut mukanya ruwet, seakan harapan tak lagi mau berpihak lagi kepadanya, tatap mata kosong, sehingga guratan secercah harapan tak tampak sedikitpun di wajahnya. 

Sosok itu mengejutkan si kakek bijak yang sendari tadi, asyik dengan menganyam bambu untuk dibuat peralatan rumah tangga, karena dengan keahliannya itu ia tetap bertahan untuk hidup, hasil kerja dan jerih payahnya itu ia jual ke pasar dusun terdekat.

Tanpa membuang waktu pemuda itu menceritakan semua permasalahnya yang ia hadapi, karena ia percaya si kakek bijak pasti akan memberikan jalan keluarnya dari permasalahannya itu. Dan dengan bijaksana si kakek mendengarkan curahan hati pemuda itu dengan seksama.

Setelah selesai si pemuda itu menceritakan kesukarannya, si kakek bijak hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan menuju kedapur yang tak jauh dari tempat duduknya itu, ia mengambil segenggam garam dan segelas air. “anak muda cobalah kau taburkan garam ini kedalam segelas air yang aku bawa ini dan aduklah air dan garam ini, “ pinta si kakek bijak , tanpa pikir panjang lagi si pemuda itu menaburkannya garam kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan-lahan. “Sudah kek ! , aku sudah aduk rata sekali garam dengan air ini ujar si pemuda itu, “ehmm….,cobalah kau minum larutan itu dan katakan bagaimana rasanya”, ujar kakek bijak itu.


“Pahit.., Asin tak karuan rasanya, kek …”, jawab pemuda itu, sambil ia meludah kesamping tak kuasa menahan rasa yang tak enak dari larutan itu.


Kakek bijak sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak si pemuda itu berjalan ke tepi sebuah telaga yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka di tepi telaga yang tenang.


Kakek itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga dan dengan sepotong kayu dari rerutuhan pohon, ia membuat gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air di telaga. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”, perintah kakek bijak. Saat pemuda itu selesai meneguk air telaga, si kakek bijak, kembali bertanya, “Bagaimana rasanya,?”


“Segar dan nyaman sekali di tenggorokan ku ini ”, sahut pemuda itu. “Apakah kamu merasakan garam didalam air itu?”, Tanya Kakek bijak lagi. “Tidak”, jawab si pemuda.


Dengan kasih sayang dan bijaksannya, kakek bijak menepuk-nepuk punggung pemuda itu, ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. “Anak muda !, dengarlah, pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap selalu sama.”


“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”


Kakek bijak itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”


Akhirnya setelah mendapat petuah dari kakek bijak, si pemuda menyadari kenyataan kehidupan yang memang penuh dengan jalan yang berliku-liku.

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu, belajar memaknai kehidupan yang ada kala kita di atas dan adakalanya di bawah bagai roda pedati.

Setiap orang pasti mengalami keterpurukan dalam kehidupan , namun keterpurukan itu hendaknya bukan menjadi hambatan dan vonis tak akan dapat mencapai lagi apa yang kita harapkan dan hendaknya keterpurukan seharus menjadi cambuk semangat tuk meraih lagi yang terlepas dari harapan kita, Sang Buddha bersabda : Bangun! Bangkitlah! Untuk apa kau terus bermimpi ? bagaimana mungkin engkau yang sakit dan tertusuk oleh panah kegagalan tetap tertidur

Bangun! Bangkitlah! Latihlah dirimu untuk memenangkan kedamaian, jangan biarkan raja kematian, karena mengetahui engkau dalam keadaan lengah, menarikmu kedalam dunianya

Jadi pergunakanlah waktu yang selama kita masih bisa bernafas dalam kehidupan ini lakukan dengan kesungguhan dan melepas segala belenggu kemalasan dalam diri.

seorang anak muda dusun yang sedang dirundung banyak masalah, langkahnya gontai, raut mukanya ruwet, seakan harapan tak lagi mau berpihak lagi kepadanya, tatap mata kosong, sehingga guratan secercah harapan tak tampak sedikitpun di wajahnya datang menemui si kakek pada waktu pagi, dimana kakek tersebut lagi bekerja membuat kerajinan tangan dari bambu untuk melanjutkan hidupnya.

4. Why ?

seorang anak muda tersebut meminta kepada sikakek agar dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah hidup yang dihadapinya, dan si kakek berusaha menolongnya.

5. What ?

cerita tersebut menggambarkan bahwa Setiap orang pasti mengalami keterpurukan dalam kehidupan , namun keterpurukan itu hendaknya bukan menjadi hambatan dan vonis tak akan dapat mencapai lagi apa yang kita harapkan dan hendaknya keterpurukan seharus menjadi cambuk semangat tuk meraih lagi yang terlepas dari harapan kita, Sang Buddha bersabda : Bangun! Bangkitlah! Untuk apa kau terus bermimpi ? bagaimana mungkin engkau yang sakit dan tertusuk oleh panah kegagalan tetap tertidur

Bangun! Bangkitlah! Latihlah dirimu untuk memenangkan kedamaian, jangan biarkan raja kematian, karena mengetahui engkau dalam keadaan lengah, menarikmu kedalam dunianya

Jadi pergunakanlah waktu yang selama kita masih bisa bernafas dalam kehidupan ini lakukan dengan kesungguhan dan melepas segala belenggu kemalasan dalam diri. 

6. How ?

cerita tersebut dimulai dari seorang anak muda yang ingin keluar dari masalah hidup yang berat, namun sikakek berusaha menolongnya dengan sebuah ilustrasi dengan mengambil garam, air, dan membawa pemuda tersebut ke sebuah telaga untuk melihat perbedaan yang terjadi.

si kakek menggenggam geram tersebut dan mencampurkan garam tersebut ke dalam sebuah gelas yang berisi air, dan pemuda tersebut disuruh untuk minim, dan memang rasanya sangat pahit, dan asin. akan tetapi, si kakek membawa pemuda tersebut ke sebuah telaga dan mencampurkan garam ke dalam telaga, dan pemuda itu di suruh untuk meminum air tersebut, namun yang dirasakan bukan seperti air dalam gelas, namun yang dirasakan adalah air yang segar dan enak yang membuat bahagia.

dari cerita tersebut dapat diambil nilai kehidupan pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap selalu sama.”


“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kita merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dada kita menerima semuanya. Luaskanlah hati kita untuk menampung setiap kepahitan itu.”

 “Hati kita, adalah wadah itu. Perasaan kita adalah tempat itu. Kalbu kita, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hati kita itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

 

Akhirnya setelah mendapat petuah dari kakek bijak, si pemuda menyadari kenyataan kehidupan yang memang penuh dengan jalan yang berliku-liku. Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu, belajar memaknai kehidupan yang ada kala kita di atas dan adakalanya di bawah bagai roda pedati.

semoga dengan mendapat kejelasan dari cerita tersebut, hidup setiap kita dapat berubah seperti seorang anak muda yang berubah dari jalan hidupnya yang merasa banyak masalah.


Senin, 02 April 2012

Anda tidak akan memenangkan apa2 sebelum melemparkan dadu.

Jgn terburu2 menggunakan kata mustahil, lebih baik gunakan kata "Sulit tapi mungkin!"

Syukuri kemenangan kecil, maka Tuhan akan mempercayakan Anda kemenangan yg lebih besar.

Saat kalah penonton hny dpt berempati bkn belajar, saat menang penonton hny dpt bersorak bkn berpesta. Jadilah Pemain.

Jangan menyulitkan dirimu dgn janji, tapi mudahkanlah dirimu dgn integritas.

Bila kita merasa tdk ada lagi yg dpt merebut tahta kesuksesan yg kita miliki, maka kesombonganlah yg akan melakukannya.

Org yg terlalu byk bicara merugikan dirinya sendiri, krn terlalu sedikit memberikan kesempatan telinganya utk mendengar.

Pada awalnya masalah akan mendatangkan kesulitan, tapi pada akhirnya masalah akan mendatangkan pembelajaran.

Sukses bukanlah tujuan, kaya adl efek samping dari karakter, kerja keras, dan konsistensi.

Senyuman adl bentuk pemberian yg tidak akan memiskinkan Pemiliknya, malah sebaliknya.

TKP: twitter @bongchandra

kasih karunia bukanlah suatu ajaran, bukan suatu doktrin, bukan suatu mata kuliah kurikulum sekolah Alkitab. kasih karunia adalah suatu pribadi dan nama - Nya adalah Yesus Kristus.
melalui kasih karunia dan pengorbanan Yesus. manusia selamanya akan disempurnakan, setiap hari seumur hidup kita
berhentilah menghukum diri kita sendiri. karena kasih karunia Yesus  yang membuat kita jadi pemenang. Yesus sendiri telah rela di hukum karena dosa - dosa kita. percayalah dan biarkanlah hati nurani kita lega 
kasih Yesus Kristus adalah pengorbanan terbesar selama dunia ini diciptakan. kasih Yesus dinyatakan paling akhir dengan mati di kayu salib. salib adalah bukti kasih karunianya yang terbesar dalam dunia ini. tiada kasih yang sebesar kasih Yesus dalam dunia ini.... tiada kasih seperti Yesus yang memberikan nyawanya bagi hidup manusia di bumi ini.
kata - kata motivasi ini saya kumpulkan dari tulisan Pdt.Jacob Nahuway yang berjudul 
Keberhasilan adalah sabar dalam sengsara tekun dalam doa
1. keberhasilan berawal dari sebuah mimpi
a. berpikirlah seperti Allah berpikir
b. pekerjaan yang besar menuntut kerelaan untuk mulai dari hal kecil
c. milikilah semangat yang kuat dan menyala - nyala
d.jangan takut berbuat kesalahan
- kesalahan membuat kita membayar lebih mahal lagi dalam hidup ini
contoh kesalahan - kesalahan yang ada :
1. ambisi yang buta
2. hati yang sombong
3. perasaan malu
4. perasaan takut yang berlebihan
5. hawa nafsu jahat
2. keberhasilan membutuhkan pola atau contoh
a. pola dan contoh keberhasilan itu dimulai dari orang yang dekat dengan kita
- ayah dan ibu
- guru di sekolah
- pendeta yang di gereja
- orsang - orang yang berhasil dalam masyarakat
b. pola atau contoh keberhasilan kita dapatkan bukan saja dari tokoh sekuler, tetapi juga tokoh dalam Alkitab seperti
-musa
-yosua
-abraham
-daud
-salomo
-rasul paulus
-dari Yesus Kristus
c. kecuali Tuhan Yesus, orang yang berhasil bukan oranag yang sempurna, tetapi orang - orang biasa yang mempunyai kekurangan dan kelemahan. jangan tiru kelemahan mereka, tetapi kehebatan mereka
d. pergaulan kita dapat merusak kehidupan kita, karena itu bergaullah dengan orang hebat dan berhasil
3. keberhasilan membutuhkan kesabaran
a. kesabaran membutuhkan hati yang teguh dan pikiran yang luas
b. kesabaran dan ketekunan menciptakan mujizat dalam dunia usaha
kesabaran dan ketekunan dapat mewujudkan mimpi yang besar
4. keberhasilan membutuhkan iman akan kuasa Allah
a.iman akan kuasa Allah, bukan iman yang membabi buta, tetapi berdasarkan Firman Tuhan
b.iman tanpa akal budi adalah akal bulus
c.iman adalah mata yang mampu melihat yang terbaik
d.iman tanpa ujia tidak mendapat pujian
5. keberhasilan membutuhkan dukungan orang lain
 6. keberhasilan membutuhkan kuasa Tuhan
7. keberhasilan membutuhkan kerja keras
8. keberhasilan membutuhkan kecakapan khusus
9. keberhasilan membutuhkan jiwa humoris
10. keberhasilan membutuhkan ketenangan keluarga
11. keberhasilan membutuhkan sikap tidak cepat puas
12. jangan ijinkan keberhasilan menghambat hidup kita masuk surga. tetapi keberhasilan harus membuat kita mampu membuat orang lain mengenal sorga.
Tentunya semua sahabat blogger sudah tahu bahwa kegiatan blogging berbasis pada kebiasaan atau bahkan budaya menulis. Eksistensi sebuah blog di ‘dunia maya’, akan ditentukan oleh tingkat pemuthakhiran yang dilakukan terhadap blog bersangkutan. Hal ini, tentunya mensyaratkan kesinambungan kegiatan tulis-menulis artikel blog. Motivasi menulis, oleh sebab itu, menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan bagi tujuan tersebut.
Oleh sebab itu, saya ingin berbagi beberapa tips yang mungkin dapat berguna bagi para sahabat blogger semua. Pada dasarnya, tips ini saya rangkumkan dari pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia blogging. Sebagiannya bahkan, adalah evaluasi saya terhadap kesalahan yang saya buat sendiri. Mudah-mudahan, tips ini bisa berguna, terutama bagi para sahabat blogger yang menemui persoalan dengan bagaimana membangun dan menjaga kesinambungan motivasi menulis  untuk blognya masing-masing.
1. Memilih Tema Blog dengan Benar
Sebenarnya motivasi tersebut, menurut saya, bahkan sudah harus di dapatkan sejak pertama kali blog itu di buat. Pada saat itu, sahabat blogger sudah harus memutuskan tema utama dari blog sahabat. Mau bicara apa blog ini? Atau kalau boleh pakai istilah keren, apa isu sentral dari blog yang sahabat buat tersebut.
Lalu kenapa memilih tema blog akan turut menentukan motivasi menulis artikel blog ?
Karena tema tersebut kemudian akan menjadi sumber utama inspirasi menulis. Sadar atau tidak, setiap menulis artikel, sahabat blogger akan mempertimbangkan hubungan antara artikel yang akan ditulis dengan tema blog sahabat. Karena itu, sebaiknya sahabat memilih tema blog yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan sahabat. Jangan tergoda untuk memilih tema-tema yang populer dengan kata kunci yang populer pula, tapi tidak sahabat kuasai. Sebab suatu ketika, sahabat akan kehilangan inspirasi menulis. Lebih lanjut, bahkan itu akan melemahkan motivasi untuk menulis artikel. Karena itu, pilihlah tema blog dengan benar.
2. Menulis Artikel Blog dengan Fokus, Singkat dan Padat
Adalah penting untuk memahami karakter pembaca blog kita. Berdasarkan amatan saya, para pembaca blog rata-rata adalah orang yang tidak punya waktu lama untuk membaca. Mereka mengharapkan mendapatkan informasi ringkas dan tepat sasaran, dalam tempo yang singkat. Bagi sahabat blogger, memahami karakter ini dapat memudahkan untuk mendapatkan motivasi menulis. Betapapun, inspirasi menulis adalah seperti mata air. Jangan terlalu boros memakainya. Gunakan dengan efektif dan efisiens.
Karena itu menulislah dengan fokus, ringkas dan padat. Tentukan tema artikel, dan fokus pada tema itu, jika hal tersebut terkait dengan tema lain, jangan tergoda untuk melebarkan pembahasan. Sebab, hal itu akan membuat pembahasan menjadi bias, dan membingungkan pembaca. Bagi para sahabat blogger sendiri, melebarkan bahasan akan membuat ia kehilangan beberapa ide tulisan sekaligus untuk satu postingan. Atau seperti menggunakan beberapa peluru untuk satu sasaran. Lalu bagaimana cara mengatasinya ? Coba tips yang ke tiga di bawah ini.
3. Membuat Bank Ide Artikel Blog
Terkait dengan tips kedua di atas, jika ada satu artikel blog sahabat yang rasa-rasanya akan melebar ke dalam pembahasan yang lain, segera buka file ketikan baru dan tuliskan hal itu sebagai ide yang baru pula. Lalu kembalilah pada fokus artikel yang pertama, dan rencanakan untuk membuat anchor-link dari artikel pertama tadi dengan artikel kedua yang belum di selesaikan itu. Dengan cara itu, sahabat blogger akan termotivasi untuk menuliskan segera artikel yang kedua. Nah bayangkan jika setiap artikel akhirnya akan berkaitan dengan tiga atau empat tema artikel lain, tentunya sahabat akan selalu termotivasi untuk melanjutkan artikel-artikelnya.
Artikel kedua yang belum diselesaikan tadi, dapat disimpan dulu dalam satu folder di komputer sahabat blogger. Bersmanya, dapat pula dikumpulkan semua yang terlintas sebagai ide tulisan yang menarik. Kumpulkan saja sebanyak-banyaknya, meskipun baru berupa judul dan beberapa kalimat saja. Cara seperti ini saya sebut sebagai ‘Bank Ide Artikel’. Dengan cara ini, sahabat blogger akan terbantu untuk menulis secara sinambung. Bahkan, bisa mengatur dan merencanakan semacam alur bagi artikel-artikel yang sahabat tulis di blog sahabat.
4. Mengundang Komentar Pembaca
Komentar pembaca jelas dapat pulang merangsang motivasi menulis. Apalagi jika tanggapan tersebut berupa pertanyaan, kritikan, atau bahkan bantahan. Sang pemilik blog akan termotifasi untuk memberikan jawaban, perbaikan dan argumentasi lanjutan yang tentunya dapat dilakukan dengan membuat artikel yang baru. Jika pada satu artikel pertanyaan yang diajukan pembaca ada lima, barangkali jawabannya harus ditulis dalam 3 artikel berbeda.
Inti sesungguhnya dari tips yang keempat ini, justru adalah, bagaimana menimbulkan rangsangan kepada pembaca untuk memberikan tanggapan. Salah satu hal yang dapat dilakukan menurut saya adalah: mengajukan pertanyaan kepada pembaca di akhir artikel yang sahabat blogger tulis. Tentu saja, kreatifitas sahabat blogger semua akan sangat dibutuhkan untuk menemukan cara-cara berbeda untuk mengundang tanggapan pembaca tersebut.
5. Memasang Widget yang Memotivasi
Memasang beberapa widget yang tepat dapat pula memberi motivasi untuk menulis. Salah satu yang saya sarankan adalah memasang widget Top post, sehingga sahabat dapat mengetahui tema apa yang paling disenangi pembaca blog sahabat. Di samping itu, bisa juga mencoba memasang widget Scribit, yang memberi peluang kepada pembaca untuk memesan tema yang ia inginkan.
Memasang widget Alexa dan Pagerank dapat pula memberi motivasi. Sepintas akan terlihat tidak berhubungan, namun jika dipikir, tidakkah jumlah kunjungan dapat ditingkatkan dengan artikel yang selalu baru? Dan  semakin banyak artikel akan memungkinkan sahabat blogger membuat banyak anchor-link, yang dapat mendongkrak Pagerank Sahabat ?
6. Mengecek Halaman Hasil Pencarian Search Engine (SERP)
Sering-seringlah mengecek hasil pencarian mesin pencari untuk keyword (katakunci) yang sudah sahabat blogger targetkan. Search Engine Result Page atau SERP, akan memberi sahabat dorongan untuk menulis artikel blog lebih banyak, agar blog sahabat hadir di halaman pertama. Jika sudah hadir di halaman pertama pun, sahabat harus tetap menulis terus untuk mempertahankan hasil tersebut. Tentu saja, tergantung dengan kejelian sahabat blogger untuk menggunakan keyword (katakunci) targetannya pada artikel. Semakin banyak keyword bersangkutan digunakan, akan semakin besar kesempatan untuk hadir di halaman pertama. Tentu saja, ini bukan satu-satunya syarat, namun cukup bermanfaat untuk dicoba. Tapi jangan terlalu banyak, nanti artikelnya malah berisi  keyword belaka, dan jadi gak enak dibaca.
7. Mengikuti Berbagai Kontes Blog
Nah, kalau yang ini, sudah pasti dengan mudah menimbulkan motivasi untuk menulis. Terutama untuk tujuan memperbesar kemungkinan menang pada kontes yang bersangkutan. Di sisi lain, hal ini sebenarnya juga menimbulkan inspirasi baru untuk menulis artikel sesuai dengan tema dan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara kontes atau kompetisi bersangkutan. Meski temanya bukan hal yang menjadi keahlian sahabat, ada baiknya untuk tetap ikut, sebab itu akan membuka peluang bagi sahabat untuk mengtahui hal-hal baru. Lagi pula, usaha sahabat untuk mengaitkan dan menghubungkan tema kontes dengan keterampilan dan keahlian sahabat blogger sendiri, akan menjadi ruang kreatif yang menantang.
Nah, demikian tips saya tentang memperoleh motivasi menulis artikel blog. Silahkan mencoba dan semoga bermanfaat. Jika sahabat blogger punya pandangan, pendapat, ingin mengkoreksi atau bahkan punya pandangan yang berbeda, atau ingin menambahkan, silahkan tuliskan di kotak komentar ya.
Terimakasih.
Artikel Kontes Blog 1 Tahun Hakimtea.com
7 Tips Mendapatkan Motivasi Menulis Artikel Blog
Penulis: Sandi Wara
URL: http://kelassandiwara.blogspot.com
Baru-baru ini, saya membaca sebuah cerpen yang sangat bagus dan menarik. Judulnya "Cinta di Perbatasan", dimuat di majalah Annida edisi 21 tahun 2005. Nama penulisnya Herti.

Cerpen ini bercerita tentang seorang pemuda yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kisahnya diawali dengan keputusan si pemuda untuk keluar dari perusahaannya dan berwiraswasta dengan berjualan tikar tradisional. Tikar tersebut ia buat sendiri, lalu dijual di perbatasan.

Tragisnya, produknya ini tidak laku, hanya gara-gara ia berkata jujur, "Tikar ini buatan saya sendiri". Ternyata, para pembeli beranggapan bahwa tikar tersebut haruslah buatan daerah tertentu di Malaysia. Jika dibuat oleh orang Indonesia, maka dianggap tidak asli.

Si pemuda pun mencoba menjual produknya ini di Indonesia, tapi ternyata prospeknya tidak begitu cerah. ia pun kecewa dan prihatin. Ia telah bertekad untuk lebih mencintai negerinya. Tapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa hal-hal yang berbau Malaysia lebih disukai oleh masyarakat Indonesia di perbatasan tersebut. Terlebih, mata uang ringgit lebih disukai daripada rupiah. Hal-hal yang berbau Indonesia hanya mereka "nikmati" saat upacara bendera di sekolah.

* * *

Ini adalah sebuah cerita berbau nasionalisme yang sangat menyentuh. Sebuah tema besar, namun disampaikan dengan cara yang amat sederhana.

Semula, saya menduga penulis cerita ini adalah penduduk yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut. Dugaan ini saya percayai, karena si penulis sepertinya begitu menguasai kondisi dan fenomena masyarakat setempat.

Namun, hari Minggu kemarin (28 Agustus 2005), ketika hadir di acara FLP Bekasi, saya kaget ketika tanpa sengaja bertemu dengan si penulis cerpen ini. Ia bernama Herti, dan ternyata dia adalah penduduk Bekasi.

Saya pun bertanya, "Apakah Anda pernah tinggal di perbatasan tersebut?"

"Tidak pernah," sahutnya.

"Lalu bagaimana caranya, kok Anda sepertinya begitu mengerti tentang  kondisi dan femonema masyarakat di sana?"

"Kebetulan saya penah membaca beberapa tulisan mengenai hal itu. Saya pikir, bagus juga kali ya, kalau fenomena masyarakat yang seperti ini diangkat menjadi cerpen."

Saya manggut-manggut, merasa kagum pada Herti. Setahu saya, ia masih pendatang baru di dunia penulisan fiksi. Tapi ia telah melakukan sesuatu yang mungkin jarang dilakukan oleh penulis-penulis lain: Menulis sebuah cerita berdasarkan referensi tertentu.

Biasanya, referensi digunakan oleh penulis untuk melengkapi tulisannya yang sudah ada. Artinya, referensi di sini hanya berfungsi sebagai pelengkap, untuk memperkaya tulisan. Namun Herti melakukan yang sebaliknya: menjadikan referensi sebagai sumber ide utama. Dan dia berhasil mengolahnya menjadi sebuah cerpen yang sangat menarik.

* * *

Sepulang dari Bekasi, saya merasa mendapat sebuah pelajaran yang amat berharga, Ternyata ide itu ada di mana-mana. Tidak hanya dari pengalaman kita. Ide pun bisa kita dapatkan dari buku-buku, artikel, majalah, dan sebagainya, yang pernah kita baca.